Menjaga Spirit Merdeka - Spirit Merdeka

Latest

Semangat berbagi untuk kebahagiaan hakiki

Business

BANNER 728X90

Monday, August 20, 2018

Menjaga Spirit Merdeka

Bulan ini adalah bulan kemerdekaan. Sebagaimana kita ketahui pada tanggal 17 agustus 1945 atau 73 tahun yang lalu telah terjadi peristiwa besar dalam sejarah bangsa indonesia. Maka sejak saat itu negara kesatuan republik indonesia diakui kemerdekaannya oleh dunia. Mereka yang menjajah kita puluhan bahkan ratusan tahun, sejak saat itu tidak berhak lagi menjamah negeri kita sedikitpun. Karena kita telah memiliki kedaulatan sebagai suatu bangsa yang merdeka.

Sebagai bangsa yang religius, bangsa Indonesia mengakui bahwa kemerdekaan yang diraih itu bukan semata-mata hasil jerih payah keringat semata, namun di sana ada anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak mengherankan jika di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan, “.... atas berkat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala...”. Sungguh ini sebuah pengakuan yang luar biasa disampaikan oleh para Founding Father  negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu religiusitas kita sebagai bangsa dituangkan pula dalam dasar negara, yaitu pancasila. Sila yang pertama yang harus junjung tinggi yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka warga negara Indonesia  adalah mereka yang beragama. Dan jika mereka tidak beragama bahkan anti agama atau atheis, berdasarkan pancasila sila pertama tidak sesuai dengan aturan pancasila tersebut.

Pengakuan yang tulus dari para pelaku sejarah, pejuang dan pahlawan tentang rahmat Allah yang dituturkan kepada bangsa ini  melalui perjuangan yang sangat besar, bahkan memakan korban yang tidak sedikit, adalah harga mahal yang harus kita bayar  oleh kita sebagai penerus bangsa ini dengan nilai-nilai prestasi dan kemajuan yang lebih baik dari tahun ke tahun.

Kemajuan itu hendaknya berimbang antara materi dengan spiritual, fisik dengan mental,  jasmani dengan rohani. Bahkan Wage Rudolf Supratman dalam syair lagu Indonesia Raya menyatakan “...bangunlah jiwanya bangunlah badannya...”. Jiwa adalah sifat rohani, sedangkan badan sifat jasmani. Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Karena itu kemajuan suatu bangsa tidak hanya bisa dilihat dari fisik infrastruktur saja. Jika hanya fisik yang menjadi acuan, maka mungkin itu merupakan standar dari bangsa lain yang tidak menganut pancasila yang ber ketuhanan yang maha esa. Karena kita meletakkan ketuhanan yang maha esa itu menjadi pondasi awal, maka membangun jiwa, menyempurnakan spiritual adalah hal yang sangat fundamental sebelum membangun fisik material.  Bagaimana mungkin sebuah kemajuan peradaban hanya dilihat dari bangunan fisik saja sedangkan spiritual nya tidak dikaji dan dikembangkan. Karena di dalam jiwa itu terdapat pemikiran. Dan berfikir itu awal dari sebuah kebiasaan. maka sudah selayaknya jika ingin menjadi bangsa yang besar harus membangun jiwa yang besar.

Masa depan bangsa akan ditentukan oleh jiwa para penerusnya. Apakah mereka orang-orang yang berjiwa dan berfikir besar atau mereka hanya berfikir standar  bahkan hanya memikirkan dirinya sendiri. Tidaklah mungkin kemerdekaan ini akan terlaksana jikalau para pendahulu kita hanya memikirkan dirinya sendiri. bagaimana kita melihat kebesaran jiwa Bung Karno, Bunga Hatta dan yang lainnya yang begitu total dalam memperjuangkan kemerdekaan ini. Mereka tidak memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya tetapi kepentingan bangsa dan negara.

Sesungguhnya yang mereka khawatirkan adalah kita sebagai generasi penerus. Bagaimana kalau penjajahan itu terus berlanjut. Mereka tidak rela kalau penerusnya masih dibelenggu penjajahan. Harapan seluruh rakyat untuk merdeka, mereka emban dengan baik. Maka dengan segenap jiwa raga totalitas perjuangan mereka dapat meraih kemerdekaan.

Spirit kemerdekaan adalah sebuah gerakan untuk meraih kemerdekaan yang hakiki bagi setiap warga bangsa. Kemerdekaan yang hakiki membuat warga bangsa ini bisa meraih cita-citanya, mengekspresikan pemikirannya, menunjukkan kemandiriannya, memiliki jiwa wirausaha, dan kepedulian namun tetap toleran dan mematuhi aturan aturan yang ada.

Oleh karena itu, momentum kemerdekaan ini hendaknya menjadi semangat bagi kita untuk memproklamasikan diri masing-masing, bahwa kita mampu mandiri dan membuktikan kepada seluruh dunia bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar. Sehingga dari waktu ke waktu akan  senantiasa lahir para pahlawan. Pahlawan yang akan membela bangsa ini mulai dari tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Mereka hendak mencapai prestasi yang gemilang yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Anak-anak muda adalah usia emas untuk membuktikan cita-cita bangsa ini. Seperti yang kita tahu, para pejuang yang mendorong untuk memproklamasikan kemerdekaan ini mendukung dan mengarahkan Bung Karno adalah para pemuda yang peduli terhadap bangsa. Dan Bung Karno pun menjadi presiden dalam usia sebegitu muda. Jadi selagi masih muda teruslah berkarya, mumpung masih belia, teruslah belajar, gapailah cita-cita. Ingat, manfaatkan masa muda mu sebelum datang masa tua. Dan, kalaupun usia tak lagi muda tapi semangat terus menyala, semangat muda untuk terus berkarya.

No comments:

Post a Comment